Thursday 9 April 2015

Gambaran Umum Kabupaten Mandailing Natal


Selamat Datang
Sebelum Mandailing Natal menjadi sebuah kabupaten, wilayah ini masih termasuk Kabupaten Tapanuli Selatan. Setelah terjadi pemekaran, dibentuklah Kabupaten Mandailing Natal berdasarkan undang-undang Nomor 12 tahun 1998, secara formal diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 9 Maret 1999.
Kabupaten Mandailing Natal terletak berbatasan dengan Sumatera Barat, bagian paling selatan dari Propinsi Sumatera Utara. Penduduk asli Kabupaten Mandailing Natal terdiri dari dua etnis :
• Masyarakat etnis Mandailing
• Masyarakat etnis Pesisir
Masyarakat Mandailing Natal terdiri dari suku/etnis Mandailing, Minang, Jawa, Batak, Nias, Melayu dan Aceh, namun etnis mayoritas adalah etnis Mandailing 80,00 %, etnis Melayu pesisir 7,00 % dan etnis jawa 6,00 %. Etnis Mandailing sebahagian besar mendiami daerah Mandailing, sedangkan etnis melayu dan minang mendiami daerah Pantai Barat.
Seperti halnya kebanyakan daerah-daerah lain, pada zaman dahulu penduduk Mandailing hidup dalam satu kelompok-kelompok, yang dipimpin oleh raja yang bertempat tinggal di Bagas Godang. Dalam mengatur sistem kehidupan, masyarakat Mandailing Natal menggunakan sistem Dalian Na Tolu (tiga tumpuan). Artinya, mereka terdiri dari kelompok kekerabatan Mora (kelompok kerabat pemberi anak dara), Kahanggi (kelompok kerabat yang satu marga) dan Anak Boru (kelompok kerabat penerima anak dara). Yang menjadi pimpinan kelompok tersebut biasanya adalah anggota keluarga dekat dari Raja yang menjadi kepala pemerintahan di Negeri atau Huta asal mereka.
Letak Geografis
Kabupaten Mandailing Natal terletak pada 0°10′ – 1°50′ Lintang Utara dan 98°10′ – 100°10′ Bujur Timur ketinggian 0 – 2.145 m di atas permukaan laut. Luas wilayah Kabupaten Mandailing Natal ± 6.620,70 km2 atau 9,23 persen dari wilayah Sumatera Utara dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara     : Kab.Tapanuli Selatan
2. Sebelah Selatan     : Prop.Sumatera Barat
3. Sebelah Barat     : Samudera Indonesia
4. Sebelah Timur     : Prop.Sumatera Barat
Iklim
Iklim Kabupaten Mandailing Natal adalah berkisar antara 23 ºC – 32 ºC dengan kelembaban antara 80 – 85 %
Sumber Mata AirSumber Mata Air
Gugusan Bukit Barisan merupakan sumber mata air sungai-sungai yang mengalir di Kabupaten Mandailing Natal. Ada 6 sungai besar bermuara ke Samudera Hindia diantaranya adalah : Batang Gadis 137,5 Km, Siulangaling 46,8 Km, Parlampungan 38,72 Km, Tabuyung 33,46 Km, Batahan 27,91 Km, Kunkun 27,26 Km, dan sungai-sungai lainnya kira-kira 271,15 Km. Keberadaan sungai-sungai itu membuktikan bahwa daerah Kabupaten Mandailing Natal adalah daerah yang subur dan menjadi lumbung pangan bagi wilayah sekitarnya.
Pertanahan
Status kepemilikan tanah di Kabupaten Mandailing Natal adalah :
- Hak Milik 1.885,00 Ha
- Hak Guna Bangunan 2,00 Ha
- Hak Pakai 9,00 Ha
- Hak Guna Usaha 2.392,00 Ha
Daerah Mandailing Natal terbagi dalam 3 bagian topografi yakni : 
  1. Dataran Rendah, merupakan daerah pesisir dengan kemiringan 0 º –   2  º dengan luas sekitar 160.500 hektar atau 18,68 %.
  2. Dataran Landai, dengan kemiringan 2º – 15 º, dengan luas 36.385 hektar atau 4,24 %
  3. Dataran Tinggi, dengan kemiringan 7º – 40º, dengan luas 662.139 hektar atau 77,08% dibedakan atas 2 jenis yakni : Daerah perbukitan dengan luas 308.954 hektar atau 46,66% dan Daerah pegunungan dengan luas 353.185 hektar atau 53,34%
Penduduk
Kabupaten Mandailing Natal, terdiri dari 23 Kecamatan , dan 386 Desa/Kelurahan dengan jumlah penduduk 413.750 jiwa, laki-laki 203,565 jiwa atau 49.20 % dan perempuan 210.185 jiwa atau 50.80 % (data tahun 2006). Dan tingkat pertumbuhan 1,42% pertahun
Perbankan
Di Kabupaten Mandailing Natal terdapat 8 (delapan) buah Bank, yang terdiri dari 4 kantor Bank Pemerintah dan 4 kantor Bank Swasta Nasional.

No comments:

Post a Comment